Mediakompasnews.com – Lebak – Proyek Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal) Komunal di Desa tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten diduga jadi ajang Bancakan. Pasalnya dari pantauan tim media dilapangan terlihat hasil pengerjaan kegiatan fisik tersebut diduga tidak sesuai dengan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) serta prosedur petunjuk dan teknis (Juknis).
Informasi yang di terima awak Media anggaran proyek tersebut bersumber dari Dinas Perkim Kabupaten Lebak dan di kerjakan oleh tim pelaksana Kegiatan ( TPK) dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Desa Tambakbaya sebanyak 50 titik di lokasi yang berbeda (08/07/2023)
Informasi dari sumber akurat yang enggan disebut namanya menyampaikan, terkait kegiatan tersebut diduga diborongkan kepada warga penerima manfaat dengan nilai 500.000.00 untuk satu titiknya.
Di tempat berbeda, Madroni ketua RT 003/002 Kp Ci Dalung yang juga merupakan pekerja dalam kegiatan tersebut menerangkan terkait material yang disediakan sangat kurang memadai
” Sebagai modal awal saya diberi uang sebesar Rp 200 ribu, bata 400 biji, semen merek jakarta 3 sak, ukuran 40 kg dan ada juga semen merek Rajawali ukuran 40 kg, besi behel ukuran 10 in dengan panjang satu meter. ” Terang Madroni
” Cara pengerjaanya, pasangan tembok tidak semua di plester, karena kurangnya semen dan pasir, Kemudian septic tank ditutup dengan coran dengan alas satu batang behel 10mm panjang 1 meter dan sisanya memakai papan atau bambu ” Tambah Madroni menerangkan.
Sementara itu, Aceng ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Tambakbaya saat ditemui media di kantor Desa pada Kamis (06/07/2023) menerangkan, ada sebanyak lima puluh titik kegiatan Ipal Komunal di Desa tambakbaya, untuk pengerjaan tersebut pihaknya telah memborongkan sebesar tujuh ratus ribu rupiah untuk setiap titiknya.
Ditempat yang sama, Riki, Kepala Desa Tambakbaya menjelaskan terkait anggaran kegiatan Ipal Komunal tersebut terbagi dua dengan pihak Dinas Perkim kabupaten Lebak untuk pengadaan barang septick tank.
Sampai berita ini ditayangkan tim media masih terus berupaya menghubungi pihak Dinas terkait, untuk keberimbangan informasi.
(Heri,Kpwil)