Mediakompasnews.Com – SumBar- Sudah menjadi tradisi atau kebiasaan setiap seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri warga di Kecamatan Dua Koto,Kabupaten Pasaman,Sumbar mengambil ikan larangan namanya,kalau di Sumatera Utara digelar ikan pinahan.
Hari ini Kamis(27/4-2023) ratusan warga Silang Empat,Kenagarian Cubadak Barat,Kec.Dua Koto turun ke Sungai Lubuk Lenso untuk mengambil ikan larangan. Namun sangat disayangkan Lubuk Lenso sebagai Lubuk Larangannya tidak mempunyai ikan sehingga warga yang sudah masuk ke dalam sungai dan basah sedikit merasa kecewa.
Pantauan wartawan di lokasi Lubuk Larangan itu banyak sekali warga yang masuk kedalam sungai dengan membawa alat tangkap ikan berupa jala dan tangguk(durung) yang melibatkan orang dewasa,anak anak, tua dan muda,laki laki dan perempuan.
Namun sangat dikesalkan sebab lubuk larangan tersebut hanya mempunyai sedikit ikan,sehingga warga yang mendurung tidak mendapatkan ikan. Paling banyak yang mendapat ikan hanya dua dan tiga ekor, itupun ikannya kecil kecil.
Sekarang timbul pertanyaan,mengapa lubuk larangan itu tidak punya ikan….? menurut warga disana karena lubuk larangan nya enggak diurus dan tidak diberi makan,hanya saja diakui sebagai lubuk larangan kampung.Biasanya lubuk larangan itu kalau didaerah lain seperti di Kecamatan Rao Utara lubuk larangan diberikan makanan setidaknya sekali dalam sehari,kata warga yang mengaku dari Rao Utara.
Begitu juga di Kabupaten Langkat, Prov. Sumatera Utara menurut yang diketahui lubuk larangan(pindahan) itu diberi makan, setidaknya ubi kayu dicencang halus kalaupun tidak jagung yang sudah digiling halus. Dua kali sehari diberikan makanan, sehingga ikan yang sudah datang ke lubuk itu terus bertahan dan membawa kawannya untuk tinggal di lubuk itu. Sehingga setiap tahun apa bila ikannya diambil cukup banyak.
Lain di Lubuk Lenso sudahlah ikannya kecil kecil sedikit pula,sebab lubuk larangan nya tidak diberikan makan. Tahun ini menurut mereka berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Kalau tahun sebelumnya diumumkan ke kampung lain hari dan tanggal untuk mengambil ikan larangan tersebut, sehingga keramaiannya lebih hebat.
Dan setiap warga yang membawa alat tangkap seperti jala dan tangguk di haruskan membayar. Tahun ini tidak ada dipungut bayaran,sebab dinilai lubuknya memang tidak ada mempunyai ikan.(egh)