Mediakompasnews.Com – Banyuwangi, Jawa Timur – Seni musik Gedhogan yang dahulu kala diciptakan oleh seniman Banyuwangi dengan menggunakan lumpang ditambah dengan beberapa alat musik tradisional lain nya antara lain Gamelan,angklung,gong dan kendang. Dan yang membuat seni Gedhogan ini menarik adalah dimainkan oleh ibu Ibu yang usianya berkisar 45 tahun ke atas. Lumpang yang oleh para petani digunakan untuk menumbuk padi.Tradisi kesenian Gedhogan juga adalah sebagai bentuk dari rasa syukur pada Tuhan Semesta Alam atas karunia dan limpahan rejeki yang diterima masyarakat Banyuwangi saat panen padi tiba. Minggu (3/12/23).
Tradisi Gedhogan yang marak di gelar para petani pada saat panen padi tiba sampai sekarang tetap di pertahankan oleh masyarakat di Banyuwangi, seperti yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Rejopuro Desa Kampung Anyar Kecamatan Glagah Banyuwangi Jawa Timur secara turun temurun hingga masa sekarang.
Anggota kesenian Gedhogan Putri Mawar Merah yang beranggotakan dari 11 orang tersebut sejak tiga tahun terakhir rutin menghibur wisatawan yang datang di wisata alam Jopuro dengan kesenian Gedhogan warisan nenek moyang seniman Banyuwangi. Achmad Riki Setiawan anggota termuda nya masih pelajar SMP Glagah Banyuwangi secara rutin pada hari sabtu dan minggu menghibur pengunjung yang datang menambah keindahan dan pesona wisata Jopuro, dengan kearifan seni budaya lokal yang letaknya di bawah kaki Gunung Ijen Banyuwangi.
” Saya memepelajari kesenian Gedhogan ini itu dari para tetua desa ini saat saya masih kecil. Alat musik yang saya pelajari itu banyak antara lain gamelan atau bonang, angklung,kendang karena saya sangat menyukai seni musik warisan leluhur Banyuwangi.Dulu pada saat saya kecil kebahagian nya itu pada saat panen dan para tetua memainkan seni musik Gedhogan, rasanya senang sekali pada saat itu jika mengenang jaman dulu. Dan saya siap mengajari siapapun yang hendak belajar seni musik tradisional agar terjaga kelestarian seni musik tradisional Banyuwangi ,” ucap Sohirman musisi tradisional Banyuwangi pada media Minggu 03/12/2023 Jopuro Banyuwangi
Pimpinan grup kesenian Gedhogan Putri Mawar Merah Afandi mengatakan pada media tentang ada kalanya pengunjung atau wisatawan yang memanfaatkan keramaian saat kesenian Gedhogan digelar dengan minum minuman keras dan menggunakan barang terlarang jenis narkotika,” Saya sangat tegas mengatakan pada penonton maupun pengunjung agar jangan sampai mengkomsumsi minuman keras karena itu bisa menghilangkan kenyamanan dan ketertiban pada saat kesenian Gedhogan digelar. Dari pada melakukan hal yang negatif bukankah sebaiknya diarahkan pada kegiatan positif yang lain nya. Bisa jadi belajar musik tradisional karena kesenian dan budaya itu adalah kekayaan warisan leluhur yang mesti kita jaga dan lestarikan,kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan seni musik tradisional Banyuwangi,” pungkas nya.
( Moch Supriyanto )