Mediakompasnews.Com – Lebak – Pimpinan pondok pesantren Al Fatah kampung Cipangembar Desa Lewidamar Kecamatan Leuwidamar Berkunjung ke Pemda Lebak untuk mengadu dan mencarikan solusi pesantren yang di kelolanya. Selasa (20-06-2023).
Dalam kunjunganya Pimpinan Ponpes Alfatah Haji Sama’in ke Pemda Lebak dan di terima oleh staf perwakilan Kabag Kesra,untuk menyampaikan permohonan Bantuan dan solusi untuk Ponpesnya agar bisa kembali activ seperti semula seperti sebelum terdampak covid 19 dua tahun yang lalu.
Kepada team media Haji Sama’in menyampaikan beberapa keluhan yang di alami seperti bangunan yang sudah tidak baik kondisinya , 2 tahun di kosongkan tidak dipungsikan Karena terdampak covid ,biaya kebutuhan sehari hari untuk tenaga pengajar juga santri di peroleh dari dana pribadi,karena usaha sebelumnya lancar lancar saja,akibat covid jadi kolep dan santri sangat terpaksa di kembalikan sementara ke keluarga”Jelasnya.
Demi untuk masa depan generasi penerus bangsa melalui Ponpes Alfatahlah kami berusaha membantu pemerintah dalam program wajib belajar 9 tahun, karena kami lihat di Lebak ini masih banyak di temukan anak murid usia sekolah hanya belajar tamat Sekolah Dasar saja dan tidak melanjutkan ketingkat berikutnya”Tambahnya.
Belajar diponpes kami Alfatah tidak di pungut biaya, bila memang kemauan santri kuat ingin tetap belajar ke jenjang berikutnya, kami siap membantu santri agar bisa kuliah sampai selesai”Tegas Haji Sama’in.
Miris dan sangat menghawatirkan kejadian kejadian di sekitar kita mengenai generasi saat ini, terlibat dengan, narkoba, penganiayaan, tawuran tidak punya sopan santun lagi kepada orang tua, kerap melakukan perbuatan yang melanggar hukum, semua itu bila tidak di dasari oleh iman yang kuat, kami khawatir kita hanya jadi penonton saja dan tidak berbuat apapun untuk anak anak kita”Tegas Haji Sama’in.
Untuk itu kami sangat berharap kepada pemerintah khususnya pemda Lebak yang Berwenang untuk membantu memperhatikan generasi penerus bangsa yang masih ingin melanjutkan belajar, meningkatkan sumberdaya manusia yang handal, agar mampu bersaing dalam kehidupan selanjutnya dengan mengikuti zaman yang serba digital ini,tanpa didasari oleh keahlian atau pelajaran yang siap yang mapan kami khawatir anak anak kita akan tertinggal jauh dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat ini, “Pungkasnya.
(Suryadi)