MediaKompasnews.com – SUMENEP – Pekerjaan proyek tebing penahan tanah (TPT) di Desa Batu Belah Barat, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, diduga salahi aturan dan disinyalir dikerjakan secara asal asalan, 29/09/2022.
Pasalnya, dalam pembangunan proyek yang dikerjakan oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang diperkirakan menghabiskan anggaran ratusan juta itu diduga menggunakan campuran tanah merah, dan baru seumur jagung saat ini sudah mengalami kerusakan di berbagai titik.
Selain mengalami kerusakan di berbagai titik, aneh nya lagi pekerjaan proyek tebing penahan tanah Desa Batu Belah Barat tidak jelas nama pokmas nya.
Pantauan media CNN di lapangan tidak menemukan ada nya papan prasasti yang terpampang di area pembangunan tebing tersebut hingga terkesan proyek siluman.
Kepala Desa Batu Belah Barat saat ditemui di kediamannya menjelaskan bahwa pekerjaan tersebut bukan merupakan milik nya.
“Itu bukan pekerjaan saya, tapi Pokmas, Ketuanya ABD. Rahman. Ujar Kades Batu belah Barat.
Saat dikonfirmasi melalui sambungan telfon nya Abdurrahman tak menampik dan membenarkan bahwa dirinya selaku ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) dalam pekerjaan tebing tersebut.
Namun aneh nya saat ditanya apa nama Pokmas nya, dan berapa volume pekerjaan nya, Abdurrahman mengaku tidak tau.
“Saya tidak tau apa apa soal urusan itu, semua itu urusan juragan, saya hanya sebatas kuli jadi kalo mau tanya tentang hal itu tanya langsung sama orangnya di Sumenep, dia tangan pertamanya pak Fauzi namanya pak yoyok, itu ganding nya sama Wiwit, juga H. Imam, terus Babur “kata Abdurrahman.
“Kalo mau tanya soal tebing itu, lanjut Abdurrahman, langsung ke H. Imam, saya hanya kuli jadi tidak tau judul nya soal itu, kalo tanya sama saya percuma, saya tidak tau, yang penting pekerjaan itu sudah selesai dan sudah di survei saya tidak ngurusi itu lagi, namun nanti kalo ada apa apa dari atas yang membuat saya rumit, lebih baik saya berantem (Carok) dari apada saya di buat sulit lebih baik saya berperang sama siapa aja soal mati urusan nanti, saya males kalo seperti ini, Celoteh Abdurrahman.
“Banyak yang datang ke rumah tambah Abdurrahman, soal pekerjaan itu, ada LSM tanya ini tanya itu yang ujung ujungnya butuh rokok, coba lihat pembangunan di Desa Batu Belah Timur, itu berapa ratus meter sedangkan pasirnya hanya berapa trek, itu asli dicampur tanah merah, bahkan untuk pondasinya tanah bekas galiannya yang dipasang, tapi kenapa kok tidak ada masalah, sedangkan yang tebing ini karena saya yang nangani lalu sebentar didatangi dan banyak pertanyaan, kan lebih baik saya clurit mulut nya, “Tambah Abdurrahman dengan nada kasarnya.
Betapa naif nya dan sangat tidak masuk akal, seorang ketua Pokmas yang seharusnya mengetahui segala sesuatunya karena hal ini merupakan tanggung jawabnya lalu dengan gampangnya mengatakan tidak tau.
Seharusnya Abdurrahman memiliki sedikit rasa hormat dan etika untuk tidak mengeluarkan kata kata kasar kepada jurnalis karena media merupakan penyambung segala bentuk informasi yang disampaikan secara fakta dan dilindungi oleh undang undang.
Penulis : (Y/D)