Mediakompasnews.Com – SUMBAR – Sebagai orang pintar jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, sebab dengan mengenal sejarah kita dapat membandingkan bagai mana kemajuan tentang suatu daerah di masa lalu dan di masa sekarang.
Seperti Kabupaten Pasaman Sumatera Barat yang saat ini dipimpin Bupatinya H. Benny Utama dan Sabar AS yang mempunyai 12 Kecamatan dan 62 Nagari dengan jumlah penduduk sebanyak 307.425 jiwa (tahun 2022) dengan rakyatnya yang merasakan aman, damai dan sejahtera.
Hal itu dirasakan, sebab semua aspek kebutuhan masyarakat telah dibangun, seperti pembangunan bidang kesehatan, pembangunan bidang perekonomian, pembangunan bidang pendidikan, pembangunan bidang keagamaan, pembangunan bidang transportasi jalan dan pembangunan bidang inprastruktur dan yang lain lainnya.
Menurut geografis Kabupaten Pasaman terletak di bagian utara wilayah Provinsi Sumatera Barat dengan luas 4.447,63 Km² atau setara dengan 10,44% luas Provinsi Sumatera Barat. Secara geografis Kabupaten Pasaman dilintasi oleh garis khatulistiwa dan berada pada 0-55′ LU s/d 0-06′ LS dan 99-45′ s/d 100-21′ BT.(21 Nov 2021).
Kabupaten Pasaman ini sebelah utara berbatas dengan Kab. Mandailing Natal dan Kab. Padang Lawas (Sumatera Utara), sebelah Selatan berbatas dengan Kab.Agam, sebelah Timur berbatas dengan Kab. 50 Kota dan Rokan Hulu (Provinsi Rio), sebelah Barat berbatas dengan Kab. Pasaman Barat dan Kab. Mandailing Natal ( Provinsi Sumatera Utara).
Sesuai sejarah yang diambil penulis dari data Pasamankab.go.id, bahwa Kab. Pasaman pada zaman Belanda termasuk Afdeling Agam, afdeling ini dikepalai oleh seorang asisten residen. Afdeling Agam terdiri atas 4 onder afdeling, yaitu, Agam Tuo, Maninjau, Lubuk Sikaping dan Ophir.
Setiap onder afdeling dikepalai oleh seorang Contreleur, setiap contreleur dibagi lagi menjadi Distrik. Tiap Distrik dikepalai oleh seorang Demang (Kepala Pemerintahan), setiap Distrik dibagi lagi menjadi Onder Distrik (Asisten Demang). Onder Afdeling Lubuk Sikaping terdiri dari Distrik Lubuk Sikaping dan Distrik Rao. Onder Afdeling Ophir terdiri dari Distrik Talu dan Distrik Air Bangis.
Distrik Lubuk Sikaping terdiri dari Onder Distrik Lubuk Sikaping, Onder Distrik Bonjol, Distrik Rao Mapat Tunggul terdiri dari Onder Distrik Rao, Onder Distrik Silayang, Distrik Talu terdiri dari Onder Distrik Talu, Onder Distrik Suka Menanti, Distrik Air Bangis terdiri dari Onder Distrik Air Bangis, Onder Distrik Ujung Gading.
Sesudah kemerdekaan Onder Afdeling Agam Tuo dan Maninjau digabung menjadi Kabupaten Agam dan Onder Afdeling Lubuk Sikaping dan Ophir dijadikan satu susunan pemerintahan menjadi Kabupaten Pasaman dengan dibagi menjadi 3 Kewedanaan yaitu :
Kewedanaan Lubuk Sikaping, Kewedanaan Talu dan Kewedanaan Air Bangis
dengan pusat pemerintahan Kabupaten Pasaman di Talu. Pada Agustus 1947 sewaktu Basyrah Lubis menjadi Bupati maka ibu kota Kabupaten Pasaman dipindahkan ke Lubuk Sikaping.
Untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam percepatan pelayanan pemerintahan, maka wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Pasaman dimekarkan menjadi 2 (dua) wilayah pemerintahan kabupaten yang ditetapkan dengan Undang-Undang No: 36 Tahun 2003, yaitu Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat.
Hari Jadi Pasaman
Melihat dari perkembangan pembentukan Kabupaten Pasaman dari zaman Belanda hingga zaman Kemerdekaan, maka dibentuk suatu Tim untuk merumuskan hari jadi Kabupaten Pasaman. Dengan mengacu pada perkembangan sejarah, dalam menjalankan roda pemerintahan, pernah dikeluarkan keputusan Residen Sumatera Barat No. R.I/I tanggal 8 Oktober 1945 menetapkan sebagai berikut : Luhak Kecil Talu : Abdul Rahman gelar Sutan Larangan.
Mengacu pada keputusan tersebut, Tim yang dibentuk merumuskan dan DPRD Kabupaten Pasaman mengeluarkan keputusan No.11 /KPTS /DPR/PAS/ 1992 tanggal 22 Pebruari 1992 dilanjutkan surat keputusan Bupati Kabupaten Pasaman no. 188.45/81/BUPAS/1992 tanggal 26 Pebruari 1992 ditetapkanlah hari jadi Kabupaten Pasaman pada tanggal 8 Oktober 1945.
Sumber : Pasaman Dalam Angka 2008
Penulis Eddi Gultom