Mediakompasnews – Jakarta – Pameran industri tekstil dan produk tekstil Indo Intertex-Inatex 2023 kembali digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta. 500 perusahaan hadir dalam pameran ini.
Menjadi ajang bergengsi di awal tahun untuk tren busana nasional, pameran industri TPT (Tekstil dan Produk Tekstil) paling terlengkap di Indonesia, Inatex dan Indo Intertex 2023 kembali digelar di Jakarta International Expo.
Ajang ini menghadirkan produk dan inovasi terknologi terbaru dari mesin tekstil dan garmen, bahan baku, mesin digital printing, kimia tekstil, aksesoris serta produk tekstil lainnya merupakan hasil kerja sama Peraga Expo dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan sejumlah asosiasi lain.
Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSYFI) Redma Gita Wirawasta turut mengomentari langkah pemerintah dalam memusnahkan impor pakain bekas, ia melihat langkah pemerintah tersebut masih kurang greget.
“Saya melihatnya masih kurang greget karena yang ditindak lebih banyak ke pedagang, harusnya yang ditindak adalah importirnya.” Kata Redma pada media, Rabu, 29/3/2023.
Ia juga menerangkan bahwa larangan impor pakaian bekas tersebut sudah berlaku sejak tahun 2012 namun penindakannya yang menjadi masalah
“Sebenarnya larangan impor barang bekas tersebut sudah ada sejak 2012, tapi penindakan hukumnya yang menjadi masalah, bukan aturan yang menjadi masalah.” Kata Redma lagi.
Lanjut ucapya, “Sampai sekang aturannya ada tapi penegakan hukumnya nggak ada ya percuma.” Tegas Redma.
Dalam kesempatan tersebut Ketua Umum APSYFI juga menerangkan akibat membanjirnya barang impor masuk ke Indonesia menjadi salah satu tantangan terberat bagi APSYFI di tahun 2023 ini.
“Selain akibat pandemi covid, lesunya pasar expor, tantangan terberat dari Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia adalah banjirnya barang-barang impor yang masuk ke Indonesia.” Pungkas Redma.
Penulis : Abubakar