Media Kompas News.Com – Sumbar – Jembatan layang Kelok sembilan yang dibangun pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga yang peletakkan batu pertamanya dilakukan 22 Desember 2023 oleh Presiden Megawati Soekarno Putri.
Setelah pembangunannya selesai dikerjakan yang memakan waktu selama 10 tahun jembatan layang Kelok 9 tersebut, diresmikan pemakaiannya oleh SBY Presiden RI pada tanggal 31 Oktober 2013 kala itu.
Jembatan layang ini jalan penghubung dari Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Rio terletak di Kenagarian Hulu Ayia,Kec.Harau,Kab. Limo Puluh Kota,Provinsi Sumatera Barat.
Setelah jembatan ini selesai dibangun membuat arus lalu lintas kendaraan menjadi lancar, baik yang datang dari Sumatera Barat menuju Rio dan begitu juga sebaliknya. Sementara sebelum adanya jembatan layang Kelok sembilan ini arus kendaraan selalu macat.
Menurut data yang didapat wartawan pembangunan jembatan itu menghabiskan anggaran sekitar Rp 600 miliar lebih, dengan rincian tahap I pada 2003-2007 menghabiskan anggaran sekitar Rp 312 miliar dan tahap II pada 2007-2013 menghabiskan Rp. 300 miliar.
Jembatan ini dibangun dengan panjang 970 meter plus jalan baru sepanjang 2,5 km dan lebar jalan dibuat 13,5 meter, ditargetkan bisa menampung 6.800 unit kendaraan setiap hari dan 11.350 unit kendaraan pada hari libur.
Menurut Kabag Protokol Setda Provinsi Sumbar kala itu, Kuswandi, mengatakan, penandatanganan peresmian jembatan Kelok Sembilan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ). yang dilakukan di Kota Padang, bertepatan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia.
Gambar jembatan layang Kelok 9 diatas diambil wartawan Media Kompas News.Com dari lantai jembatan yang paling ter atas Rabu tanggal 5 Juli 2023 saat berkunjung ke jembatan tersebut.
Menurut warga setempat mengatakan, bahwa dibangunnya jembatan layang Kelok Sembilan ini oleh pemerintah ada membawa dua hikmah yang sangat mendasar.
Yang pertama arus transfortasi darat menjadi lancar, dan yang kedua bisa meningkatkan prekonomian warga setempat karena bisa memberikan mata pencaharian di tepi jembatan layang tersebut.
Sebab setelah rampungnya pembangunan jembatan layang ini setiap hari banyak orang yang datang berkunjung dari berbagai daerah di Indonesia karena jembatan ini telihat sangat bagus dan indah sehingga dijadikan daerah destinasi tempat wisata.
Bila kita berada di lantai jembatan yang paling atas, kita melihat lantai jembatan yang paling bawah terkesan sangat indah. Begitu juga bila kita melihat kesamping kita juga akan melihat kendaraan yang sedang lalu lalang melintas dibundaran jembatan tersebut. Sebab jembatan itu bangunannya berputar seperti lingkaran,tetapi sangat kokoh karena pondasi tiang bangunan di cor beton dan bertulang besi.
Dulu sebelum adanya bangunan jembatan ini menurut warga setempat 85 persen warganya menggantungkan hidup mereka berusaha kedalam hutan. Seperti mangambil kayu yang dijadikan papan dan beroti. Ada juga yang mencari rotan dan bercocok tanam batang Gambir.
Terkesan hidup masyarakat sangat miskin dan jarang anak anak yang mengenyam pendidikan sampai ketingkat SLTA,kebanyakan hanya tamat SD dan SMP. Namun setelah ekonomi mereka terbantu dari berjualan di jembatan kelok 9 ini membuat ekonomi mereka semangkin membaik,sehingga anak anak mereka sudah bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sebut warga yang berjualan di jembatan layang Kelok 9 tersebut.
Penulis : Eddi Gultom