Mediakompas.Com – SUMBAR – Pengaspalan jalan hotmix dari Kec.Panti menuju ke Kec.Dua Koto,Kab.Pasaman yang merupakan jalan provinsi mendapat sambutan yang hangat dan gembira bagi masyarakat yang melintas menikmatinya.
Sebab jalan ini sudah cukup lama tidak dilakukan perbaikan. Jalan tersebut sudah banyak aspalnya berlobang dan kasar. Apa bila kita melintasinya memakai kendaraan roda dua dada terasa berguncang seperti terkena strum listrik. Begitu juga bila mengendarai roda empat dada juga terasa bergetar dan berguncang.
Alhamdulillah pada tanggal 15 Juni 2022 Pemerintah Provinsi Sumatera Barat meng alokasikan anggaran untuk perbaikkan jalan dimaksud secara berkala. Namun ada juga yang membuat pemakai jalan merasa kesal dan kecewa,sebab baru saja beberapa bulan jalan ini dipakai,tetapi sudah ada yang rusak(amblas) diduga pekerjaan pengaspalannya kurang bermutu. Jalan yang retak itu diantara kilometer 2-3 Panti Dua Koto.
Agar kerusakan jalan tersebut tidak bertambah parah dimohonkan kepada pihak yang berkompeten untuk segera memperbaikinya. Bukan itu saja, namun pengaspalannyapun kelihatan banyak yang kasar. Dikhawatirkan bila bekas pengaspalan banyak yang kasar sehingga membuat celah air hujan akan bertahan di bekas aspal yang kasar itu. Akibatnya jalan aspal tersebut tidak akan bertahan lama.
Jalan tersebut dikerjakan oleh PT.Artha Bumi Andalas, Sub kegiatan pemeliharaan berkala. Konsultan pengawas CV. Karahoshitama Engineering. Nilai kontrak Rp.5.114.998.215.00 dan nomor kontrak 620/78/KTR-BM/2022 tanggal 15 Juni 2022 tahun anggaran 2022.
Dinas PU Provinsi Sumatera Barat yang coba dikonfirmasi wartawan melalui UPT nya yang ada di Lubuk Sikaping Kamis 23 Pebruari 2023 seputar jalan yang retak tersebut tidak mendapat jawaban. Sebab menurut staf yang ada dikantor UPT Dinas PU Provinsi itu mengatakan bapak kepala UPT lagi keluar kelapangan( ke Rao ).
Dan proyek jalan Panti Simpang Empat itu saat dikerjakan bukan Kepala UPT yang sekarang,tetapi Kepala UPT yang lama dan sudah pindah Pak. Ini kepala UPT yang baru pak,kata tiga orang staf yang ada dikantor tersebut yang tidak bersedia memberikan identitas namanya.
Saat dicoba meminta nomor Hp kepala UPT yang lama dan yang baru guna keperluan komfirmasi para staf kantor UPT tersebut tidak ada yang mau memberikannya dengan dalih takut kenak marah kalau memberikan nomor hp atasan. “Kami enggak berani pak, mengasikan nomor hp bapak UPT yang baru maupun yang lama nanti kami bisa kena marah pak,” kata mereka.
Untuk itu diharapkan kepada Polres Pasaman agar melakukan pemeriksaan terhadap bestek pengerjaan jalan tersebut. Sebab selain jalan nya sudah ada yang retak juga cara pengaspalannya terlihat kasar yang diduga nantinya tidak akan bertahan lama. (egh)