Mediakompasnews.com – Bantul –
Bencana merupakan sebuah kejadian yang tidak bisa di prediksi kapan akan terjadi baik bencana alam maupun non alam.guna menjaga silaturahmi baik antar relawan maupun dengan pemerintah BPBD Bantul menggelar sarasehan antara relawan dengan wakil bupati Bantul, Bertemakan “Tingkatkan Ketangguhan Desa Kurangi Resiko Bencana” bertempat di Pendopo Parasamya, Selasa 16/5/2023.
Wakil Bupati Bantul Joko B Purnomo,dalam sambutannya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua relawan yang selama ini telah sangat banyak membantu masyarakat dan pemerintah,baik saat pandemi maupun ketika terjadi hujan deras dan angin,sehingga memberikan rasa nyaman dan aman kepada masyarakat,” tuturnya.
Etik Setyaningrum M.Si selaku narasumber dari BMKG DIY mejelaskan tentang anomali suhu udara di Indonesia kaitannya dengan suhu ekstrem, seperti yang kita rasakan akhir akhir ini dengan suhu udara yang tinggi, sehingga semua harus tetap selalu siyap menghadapi bila terjadi bencana kekeringan dan kebakaran, “yang terpenting kita telah memetakan mana daerah rawan kekeringan bila terjadi dan di mana daerah banjir ketika terjadi hujan deras,”
ujarnya.
Beny Usdiyanto selaku narasumber dari LSM Red R menyampaikan betapa pentingnya Desa Tangguh Bencana, sehingga sehingga ketika terjadi bencana desa sudah bisa mampu menangani sendiri,namun bila tidak mampu bisa saling koordinasi dengan relawan yang lain,” ucapnya.
Menanggapi beberapa pertanyaan tentang standar bangunan kontruksi sarana dan prasarana,serta kondisi jalan, wakil Bupati Bantul menjelaskan, betika terjadi gempa 2006, kondisi bangunan rata rata yang roboh adalah bangunan lama,di mana pada saat itu bangunan tidak ada rangka besinya,sedangkan pasangan masih menggunakan tanah liat dan saat ini selain dari kesadaran dan pengalaman, masyarakat ketika mendirikan bangunan sudah ada rangka besinya,apa lagi pembangunan fasilitas umum, maupun bangunan pemerintah,
Sedangkan berkaitan dengan jalan,
seperti kita ketahui kita baru saja secara resmi pemerintah mencabut pandemi, sedangkan untuk tahun tahun kemarin pemerintah belum bisa menganggarkan lebih banyak karena masih pada masa pandemi, “Pemerintah Bantul selepas masa pandemi sedang ikhtiar mohon kepada pemerintah DIY maupun pusat semoga pembangunan di tahun ini dan kedepannya,bisa menganggarkan yang lebih,” Pungkasnya.
Ketua FPRB Bantul Waljito juga menyampaikan yang namanya bencana kita tidak pernah tahu kapan akan terjadi, sehingga kita harus siyap apapun yang terjadi yang terpenting ketika membangun gedung pabrik ataupun destinasi wisata kita harus tahu tingkat resiko bencana, Beliau juga berharap pemerintah menerbitkan perda kebencanaan,tutupnya.
Selain dari Nara sumber acara di hadiri juga kodim 0279 Bantul yang di wakili Pasiop, Joko, Polres Bantul yang di wakili Kanit Shabara Maryono, Kalak BPBD Bantul Agus Yuli Herwanto,, Lurah dan Ketua FPRB se- Kabupaten Bantul, PMI, Tagana, RAPI, ORARI, dan berbagai komunitas relawan yang ada di kabupaten Bantul.
(Widayat)