Mediakompasnews.com – Bantul – Pawai Bantul Inclusive Carnival (BIC), Rabu (10/5/2023).berlangsung sangat meriah
Penonton membanjiri sepanjang sisi kanan dan kiri rute pawai BIC yakni dari Kampus ISI Yogyakarta hingga Pasar Seni Gabusan.
Bantul Inclusive Carnival merupakan karnaval yang menggambarkan aneka ragam potensi yang dimiliki Kabupaten Bantul, baik dari segi industri kreatif, kerajinan, kuliner, hingga pariwisata. Hal ini terlihat juga dimeriahkan penampilan peserta karnaval yang secara bergantian devile seperti Marcing Band taruna STTKD, prajurit bregodo Paksikaton Bantul dan kesenian lainnya.
Mengambil jargon Holopis Bantul Baris, Bantul Inclusive Carnival cukup berbeda , Sebab, karnaval ini memiliki semangat inklusif, di mana Bupati Bantul H.Abdul Halim Muslih dan para pejabat kepala dinas sebagai peserta yang terlibat langsung serta sejumlah elemen semua lapisan masyarakat Bantul. Baik itu dari jajaran OPD Pemda Bantul , akademisi, seniman, perajin, kaum disabilitas, perempuan, anak-anak, lansia, pegiat desa wisata, hingga mahasiswa, pedagang .
Hal lain yang menarik mayoritas peserta karnaval memanfaatkan limbah atau Barang-barang bekas ini dimanfaatkan sebagai aksesori, kostum, maupun maskot. Pemanfaatan limbah ini menunjukkan potensi Bantul yang mampu mengolah limbah menjadi barang layak jual dan bermanfaat.
Selain itu juga sebagai ajang pembuktian bahwa Bantul benar-benar siap menuju jejaring kota kreatif dunia. Potensi ini harus kita kembangkan lebih luas lagi agar semakin dikenal dunia,” ujar Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih .
Orang no 1 di Bantul ini mengatakan, BIC merupakan penanda bahwa pihaknya siap untuk memasuki jejaring Kota Kreatif Dunia. Saat ini Kabupaten Bantul telah menjadi salah satu nomine dari enam kota/kabupaten di Indonesia untuk diakui sebagai jejaring UCCN.
“Tema yang diangkat pun sangat sesuai pada kegiatan ini yakni Holopis Bantul Baris yang mengajak partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam pengakuan Bantul sebagai jejaring kota kreatif dunia, predikat sebagai Kota Kreatif Dunia sangat layak disandang Bumi Projotamansari. Pasalnya, produk ekonomi kreatif masuk ke dalam tiga besar sektor yang menjadi penyumbang terbesar bagi pertumbuhan ekonomi di Bantul selain pariwisata dan pertanian. “Ketiga sektor itu menjadi lokomotif pembangunan di Kabupaten Bantul dan akan terus kita dorong untuk terus berkembang,” tegas Halim.
(Widayat)