Mediakompasnews.Com,- Muara Enim, Diduga akibat nekat menerobos palang pintu perlintasan rel kereta api, seorang penumpang yakni Neni Suryani tewas mengenaskan di lokasi kejadian, usai kendaraan sepeda motor jenis Yamaha NMax warna hitam nomor polisi BG 3078 DAG, yang dikendarai suaminya, Mislian dihantam kereta api jenis Babaranjang angkutan batubara nomor log KA 3225 A yang datang dari arah Palembang menuju Lahat.
Korban Neni tewas setelah mengalami luka robek pada bagian kepala atas, dan luka robek di kaki sebelah kanan.
Peristiwa kecelakaan maut yang sempat membuat kemacetan dan geger masyarakat di sekitar lokasi kejadian itu terjadi di jalur Perlintasan rel kereta api tepatnya di JPL 106 dusun VII desa Gunung Megang kecamatan Gunung Megang, kabupaten Muara Enim, pada Sabtu, 17 September 2022.
Dari informasi yang berhasil dihimpun awak media dilapangan menyebutkan, kejadian naas itu bermula saat sepeda motor Yamaha Nmax warna hitam Nopol BG 3078 DAG, yang dikemudikan Mislian (63), warga dusun VII desa Gunung Megang Dalam kecamatan Gunung Megang melaju berboncengan istrinya, Neni Suryani hendak melintas menuju desa Gunung Megang Dalam.
Setibanya di jalur perlintasan kereta api (TKP), pasutri ini diduga nekat menerobos palang pintu perlintasan kereta api yang sudah ditutup. Akibatnya, di tengah rel sepeda motor korban mendadak mengalami mati mesin. Keduanya pun panik, dan mencoba melompat dari kendaraan guna menyelamatkan diri.
Namun naas, sepeda motor korban keburu disambar kereta api Babaranjang tujuan Palembang – Lahat yang menyebabkan korban dan istrinya terpental lebih kurang sejauh 4 meter dari lokasi rel kereta api. Dalam kejadian itu, Mislian selamat dan hanya menderita luka memar, sementara istrinya meninggal di lokasi kejadian usai mengalami luka robek pada bagian kepala atas, dan luka robek di kaki sebelah kanan.
Kapolsek Gunung Megang, AKP Nasharudin ketika dihubungi awak media membenarkan kejadian tersebut.
“Saat ini korban almarhumah Neni Suryani sedang dilakukan pembersihan luka-luka di Puskesmas Gunung Megang, dan selanjutnya dibawa ke rumah duka,” tukas Nasharudin.
*(DWI KUSWORO,S.Pd.l)*