Mediakompasnews.com – Batu Bara – pengerjaan saluran drainase yang dilaksanakan di Desa Titi Putih Kecamatan Lima Puluh Pesisir Kabupaten Batu Bara terkesan Amburadul, pengerjaan drainase nya banyak mengalami kebocoran, yang banyak mengeluarkan air dari sela sela bangunan tersebut. Kamis, 15/12/2022.
Dari hasil pantauan dari awak media yang melintas di lokasi pengerjaan drainase tersebut, terlihat sangat jelas, bahwasa nya, dari sela sela pengerjaan tersebut banyak mengeluarkan air, yang mana, terbukti dari pengerjaan nya tersebut amburadul (asal jadi).
Yang mana, pengerjaan drainase itu sepanjang lebih kurang sepanjang 200 meter, dalam pengerjaan nya banyak terdapat dari sela sela drainase tersebut banyak mengeluarkan air, itu terbukti dari drainase tersebut belum lagi di plaster.
Ada pun dari nama kegiatan yang terdapat di plank Proyek nya adalah, pembuatan saluran drainase didusun Desa Titi Putih Kecamatan Lima Puluh Pesisir, dengan nomor kontrak 37156982/SPK/PPK/DPKPLH-BB/PAPBD/2022, yang mana pekerjaan tersebut di laksanakan mulai bekerja pada tanggal 03/11/2022 yang silam, yang masa dari pelaksanaan pekerjaan selama 45 hari kerja, yang nilai anggarannya sebesar Rp 199.500.000, pelaksana pekerjaan adalah CV. Elang Sumatera.
Ada pun dari salah satu masyarakat Desa Titi Putih, yang sempat di kompirmasi oleh awak media, yang mana nama nya tak bersedia untuk disebutkan mengatakan, “kami selaku dari masyarakat sangat berterimakasih kepada pemerintah, yang mana, kami telah di buatkan dari saluran drainase tersebut, dari pada kami tidak ada dari saluran tersebut, namun kami sangat kecewa, yang mana secara pengerjaan nya sangat sangat tidak berkesan, terutama terkesan asal dikerjakan saja”.
“Hal ini terlihat, yang mana pekerjaan tersebut masih banyak sela sela nya yang masih menimbulkan tempat keluar nya air, yakni dari sela sela dinding drainase itu, hasil nya kurang maksimal, hanya bertahan dari pada plasteran luar nya saja, yang mana plasteran nya pun sangat tipis, jadi hanya bisa sampai berapa lamakah hasil pekerjaan nya tersebut ?”, Ujar nya dengan kesal.
Terlihat jelas, drainase nya kurang padat, juga kurangnya dari pengawasan dinas, sehingga pengerjaannya diduga asal asalan saja, terbukti dari air yang keluar dari sela sela nya, juga air yang keluar hanya di tahan dari lapisan plasteran nya saja, yang mana plasteran nya sangat tipis, yang di ragukan serta di duga kurangnya dari saya tahan drainase tersebut.
Yang mana, dengan lokasi pengerjaan nya pun dalam kondisi yang berair, jadi terlihat jelas dari sela sela yang kurang padat tersebut, sehingga menimbulkan air yang mengalir, yang berdampak kurangnya dari pengawasan dinas yang terkait.
Menurut dari keterangan salah satu pekerja mengatakan, “kami sudah semaksimal mungkin untuk mengerjakan nya, namun begini lah dari hasil nya, dan yang bocor bocor ini akan di tutup oleh plasteran nanti nya, begitu lah hasilnya kelak pak”, saat di kompirmasi oleh awak media.
“Kami pun sudah sekian lama mengalami jalan yang rusak seperti ini, jalan yang berlubang juga berlumpur jika di musim hujan, jikalau di musim kemarau, kami menerima hasil jalan yang berdebu, sehingga terkesan sangat mengganggu dari kesehatan kami juga anak anak, mohon kepada pemerintah, agar kelak dapat membangun bangunan yang lain nya, seperti jalan kami ini agar dapat di bangun, jika jalan yang lain nya, seperti jalan Desa Titi Merah yang sudah bagus, sangat terkesan tembang pilih oleh pemerintah”, tandasnya dengan nada kesal. (Albs70)